Kasat Polairud Polres Lombok Barat IPDA I Gusti Made Suarjaya saat Memegang Penyu Bersisik |
LOMBOK BARAT , globallombok.com -
Jajaran kepolisian perairan dan udara polres lombok barat rutin melaksanakan sosialisasi ke masyarakat pesisir utk menangkal organisasi - Organisasi radikal dan anti pancasila ,sesuai dengan arahan bapak kapolres lombok barat AKBP BAGUS SATRIO WIBOWO. SIK melalui kasat Polairud polres lombok barat IPDA I Gusti Made SUARJAYA melaksanakan giat SOSIALISASI PROGRAM QW GIAT 1 Tentang Penertiban dan Penegakan Hukum Bagi Organisasi Radikal dan Anti pancasila.
Selain itu juga , Gusti Jaya
melaksanakan tatap muka dengan 20 orang mahasiswa/mahasiswi fakultas Pertanian Unram memberikan sosialisasi tentang UU perikanan,UU pelayaran serta TP perairan lainnya.' Sabtu 30/11/19.yang bertempat di Pesisir Pantai Kuranji Dalang.
Dalam sosialisasi tersebut Gusti Jaya Menyatakan "saat ini tiga spesies statusnya sangat memprihatinkan. Terutama, spesies penyu sisik dan penyu hijau. Kedua penyu ini saat ini sudah berstatus hampir punah. Sementara itu,
Penyebab utama terus menyusutnya populasi penyu di dunia, dan khusus di Indonesia, menurut Gusti Jaya, yang disebabkan oleh alih fungsi lahan di Pantai dan juga perubahan gaya hidup masyarakat yang mendorong berkelanjutannya perburuan terhadap penyu-penyu yang statusnya adalah berbahaya.
“Ini memang memprihatinkan. Kita harus bisa menyelamatkan penyu dan melindungi dari kepunahan. Mereka juga menciptakan hidup yang harus diberi kesempatan untuk hidup, mari kepada adik-adik Mahasiswa kita sama-sama mencegah perdagangan hewan laut yang dilindungi. ”tandas dia.
Kasat Polairud Polres Lombok Barat IPDA I Gusti Made Suarjaya saat |
Selain itu ada juga ada penyu yang dinamakan penyu Belimbing ,Semakin langkanya penyu belimbing yang merupakan spesies penyu terbesar saat ini, menurut Gusti Jaya, diakibatkan karena masih meningkat perburuan telur penyu oleh masyarakat sekitar Pantai dan atau karena ketidaksengajaan digunakan oleh alat tangkap kapal.
“Penyu belimbing itu kan tidak memiliki karapas dan dia bernafas dengan paru-paru. Jadi setiap lima jam harus naik ke permukaan untuk bernafas. Namun, jika dia terjebak dalam alat tangkap seperti jaring, maka dia terancam tidak bisa bernafas lagi karena terperangkap dalam udara, ”cetus dia.
Di hari yang sama Kasat Polairud Polres Lombok Barat mengunjungi tempat penangkaran Penyu yg dilindungi utk di kembang biakkan di wilayah pantai kuranji dalang lombok barat yang di dampingi oleh kadus kuranji,serta ketua pengurus penangkaran penyu kuranji.(gl 02).
Berita lainnya klik ⬇️⬇️⬇️
https://globallombok.com
0 Komentar