Cari Blog Ini

Breaking News

60 Tahun Menunggu, Saribaye-Karang Bayan Akan Punya Jambatan Penghubung

60 Tahun Menunggu, Saribaye-Karang Bayan Akan Punya Jambatan Penghubung

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PU-TR), I Made Arthadana Saat Menghadiri Doa Bersama atas dibangunnya jembatan penghubung desa Saribaye dan karang bayan



LOMBOK BARAT , -  Kabar gembira tersebut terungkap saat doa bersama pembukaan jalan dan jembatan baru yang menghubungkan Desa Saribaye dan Desa Karang Bayan, Kec.Lingsar, bertempat di Aula Kantor Desa Saribaye, Sabtu, (20/6). 


Kepala Desa Saribaye, Abdurrahman, dalam kata-kata penerimaannya menyampaikan rasa syukur atas akan dibukanya jalan dan jembatan sepanjang 800 meter dan lebar 6 meter yang menghubungkan dua desa tersebut yang secara ekonomi juga bisa berdampak pada dua desa lainnya yaitu Sigerongan dan Lingsar.


“Kami sangat bersyukur atas akan dibukanya jalan dan jembatan penghubung Desa Saribaye dan Karang Bayan setelah kami menunggu sekitar enam puluh tahun,” ujar Abdurrahman bersyukur. 


Masyarakat di desa-desa yang dimaksud, sebut kades, sangat gembira dengan akan dibukanya jalan dan jembatan tersebut.


Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid, mengatakan pembangunan jalan ini sangat penting dan strategis bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat.


"Kalau jalannya bagus bisa kita bayangkan bagaimana efek pertumbuhan dan pembangunannya secara ekonomi karena menghubungkan tiga desa, Saribaye - Karang Bayan-Sigerongan," ujar mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) ini.


 “Prekonomian masyarakat akan langsung tumbuh, saya yakin itu, karena tiga desa ini memiliki hasil perkebunan dan pertanian,” tambahnya. 


Dikatakan bupati, sesuai visi misi Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, bahwa pembangunan haruslah yang memiliki efek domino terhadap pertumbuhan ekonomi, maka pemkab menghindari pembangunan fisik yang hanya terlihat ‘wah’ dari luar tapi tidak berdampak signifikan secara ekonomi.


“Saya menghindari pembangunan yang cuma bisa dilihat ‘wah’, yg membuat banyak orang kagum, saya sering mengabaikan itu,” ujar bupati. 


Disampaikan bupati, pilihannya untuk tidak membangun fisik yang tampak luar biasa dari luar memang secara moril tidak menguntungkan, tetapi baginya yang terpenting adalah bisa banyak memberi maslahat bagi masyarakat. 


“Walaupun kadang-kadang secara moril sering merugikan tetapi lebih banyak manfaat yg bisa dirasakan oleh masyarakat,” ujar alumnus Magister Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta ini. 


Selain jalan dan jembatan tersebut, bupati juga menyebut pembangunan jembatan lain yang juga telah dinanti puluhan tahun yaitu di Desa Penimbung.


“Ada juga pembangunan jembatan di Desa Penimbung yg ditunggu puluhan tahun yang menghubungkan dua Kecamatan, Desa Penimbung Kecamatan Gunungsari dan Desa Gegerung Kecamatan Lingsar,” ujar pria yang low profile ini. 


“Ini dibangun tahun ini juga, menghubungkan Penimbang-Bukit Tinggi (Kec. Gunungsari, red) dan Gegerung (Kec. Lingsar, red). Dulu kalau mau ke Lingsar muter-muter lama, tapi dengan jembatan jaraknya cuma dua kilo meter,” ujar suami Hj Khaeratun Fauzan Khalid ini.

Yang sangat disyukuri bupati adalah, jalan dan jembatan tersebut bisa tetap dibangun meski di tengah serangan Covid-19.


“Alhamdulillah bisa kita anggarkan di tengah keterbatasan anggaran Pemda Lombok Barat akibat Covid-19. Sebagai informasi APBD Lombok Barat ‘hilang’ (ditarik kembali pemerintah pusat, red) sekitar Rp 400 Milyar karena Covid-19 ini,” ujar bupati. "Jadi ini diistimewakan betul pembangunan jembatan dan jalan baru ini," tegas bupati.


Ditambahkan bupati, semua program pembangunan di Lombok Barat di luar kesehatan dan pendidikan dihentikan, dana alokasi khusus (DAK) diambil pusat dan dana alokasi umum (DAU) diambil 10 persen. Namun, diakui bupati, kondisi ini juga dialami kabupaten/kota dan provinsi lain di seluruh Indonesia. 


“Alhamdulillah pembangunan jalan baru Saribaye -Karang Bayan-Sigerongan tidak diambil dan tidak direlokasi ke Covid-19,” syukur bupati.


Acara doa bersama ini juga dihadiri sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) Lombok Barat diantaranya Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PU-TR), I Made Arthadana, Kepala Bappeda Rusditah, Kepala BKD-PSDM, Suparlan, Kadis Indag Sabidin, Camat dan Sekcam Lingsar, Jamaludin dan Marzuqi. Selain itu, ada juga anggota DPRD Provinsi NTB Kasdiono.(gl 02).




0 Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close