Kapolda NTB Irjen Pol. Mohammad Iqbal, S.I.K., M.Si. menyambangi Markas Komando Distrik Militer (Kodim) se-Pulau Lombok
Mataram – Penguatan soliditas dan sinergitas TNI-Polri terus dipupuk demi terciptanya kondusifitas wilayah. Dalam upaya memperkokoh kekompakan dan kerjasama yang baik tersebut, Kamis (11/6), Kapolda NTB Irjen Pol. Mohammad Iqbal, S.I.K., M.Si. menyambangi Markas Komando Distrik Militer (Kodim) se-Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Selain bersilaturrahmi untuk memperkenalkan diri dan meminta dukungan dalam mengemban amanah, kepada para prajurit TNI di Kodim 1606/Lombok Barat, Kodim 1620/Lombak Tengah, dan Kodim 1615/Lombok Timur, Irjen Pol. M. Iqbal dalam arahannya mengungkapkan, soliditas dan sinergitas TNI-Polri harus tetap dipertahankan dan ditingkatkan.
“TNI-Polri harus tetap solid, harus bersinergi. Kita hanya dibedakan warna seragam saja tetapi hati tetap satu. Kita adalah saudara kandung, satu ibu kandung yaitu ibu pertiwi dan rakyat. Mari kita bersama-sama berjuang membangun bangsa dan negara yang kita cintai ini lewat soliditas TNI-Polri,” ungkap Kapolda NTB.
Menurut Kapolda NTB, pihaknya berharap jalinan erat dan hubungan kerjasama yang baik antara TNI dan Polri di NTB, dapat menjadi contoh dan ditiru oleh institusi lain di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
“Saya akan sampaikan ke Pusat (Mabes Polri, red) bahwa soliditas TNI-Polri di Provinsi NTB ini, bisa menjadi acuan kekuatan soliditas maupun solidaritas untuk TNI-Polri di seluruh negeri ini. Sekali lagi, saya bangga dan mengapresiasi anggota Kodim 1615/Lotim ini,” ujar Kapolda saat berada di Makodim 1615/Lombok Timur.
Sementara saat menyambangi Polres jajaran se-Pulau Lombok, Irjen Pol. M. Iqbal yang saat ini memasuki penghujung bulan kesatu menjabat Kapolda NTB menyampaikan, berbagai dinamika permasalahan dan tantangan harus dijawab dengan terciptanya suasana aman dalam kehidupan masyarakat . Dikatakannya, sebagai anggota Bhayangkara sudah menjadi suatu kewajiban setiap personel memahami filosopi dan tugas Polri sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat.
“Karna itu, Polri harus bisa merebut kepercayaan masyarakat dengan memberi keamanan, dengan sering melaksanakan patrol, sehingga tidak ada kesempatan tindak kejahatan dan bisa menjamin aktifitas masyarakat yang aman,” tegasnya.
Kapolda menuturkan, Polri adalah dambaan dan harapan masyarakat. Dimana untuk memenuhi harapan tersebut Polri harus memiliki langkah dan inovasi konkret, dan selalu hadir di tengah masyarakat dalam situasi dan kondisi (sikon) apapun.
“Harapan masyarakat kita semua, anggota Polri harus hadir di tengah-tengah mereka. rebut kepercayaan masyarakat dengan langkah kongkrit, tidak hanya di spanduk, namun harus turun ke masyarakat , kunjungi tokoh-tokoh masyarakat dan para tuan guru, sehingga Polisi benar-benar dekat dan berbaur di tengah masyarakat,” jelasnya.
Kapolda menegaskan, senjata yang ada dan digunakan personel Polri merupakan senjata milik masyarakat. Oleh karenanya, senjata-senjata itu harus digunakan untuk melindungi masyarakat dari gangguan keamanan dan ketertiban (kamtib).
“Gunakan senjata itu untuk membuat masyarakat merasa aman, bukan gunakan senjata untuk menakuti masyarakat. Tunjukkan keberhasilan Polri, dengan demikian Polri akan dirindukan masyarakat, dicintai dan disayangi masyarakat,” tandasnya. (Red)
0 Komentar