Kepala Dinas Kominfotik NTB, I Gde Putu Aryadi |
MATARAM, – Pemerintah Provinsi NTB di bawah Kepemimpinan Gubernur, H Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur (Wagub), Hj Sitti Rohmi Djalillah benar-benar terbuka, interaktif dan selalu memimpin rakyat tanpa jarak dan tanpa sekat.
Semua program dan kebijakannya bisa diakses langsung melalui berbagai kanal komunikasi yang tersedia, termasuk media sosial. Tidak hanya sekedar untuk bisa mengetahui setiap program atau kebijakan strategis yang menyangkut kebutuhan dasar masyarakat banyak. Tapi, ruang ini sengaja dibuka untuk mendapatkan feedback se-nyatanya tentang aspirasi publik. Termasuk menjaring ide-ide baik serta gagasan-gagasan cerdas dan kreatif, yang seringkali justru datang dari anak-anak muda dan warga NTB di pelosok terpencil.
Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah barangkali merupakan satu sosok di antara pejabat publik di negeri ini yang paling aktif berinteraksi dengan netizen lewat media sosial.
Bagi Gubernur, moment Pandemi Covid-19 ini sebagai blessing in disguise atau berkah tersembunyi. Ia menjadikan krisis ini sebagai peluang untuk membangun industrialisasi dengan memberdayakan dan memproteksi IKM/UKM lokal.
Dengan cara mengambil langkah berani dan tak biasa. NTB menjadi Provinsi pertama yang menyalurkan paket bantuan Jaring Pengaman Sosial (JPS) menghadapi Wabah Covid-19, dalam bentuk bahan-bahan pokok untuk masyarakat terdampak, bukan uang tunai seperti di daerah lain, bahkan nasional.
Tetapi barang-barang dalam JPS Gemilang tersebut, semuanya atau 100% isinya dibeli oleh pemerintah daerah dari barang-barang produksi masyarakat setempat, mulai dari beras lokal, minyak goreng, ikan kering, abon ikan, telur, sabun, masker, garam, kue kering, garam yodium dan beragam suplemen tradisional seperti teh kelor moringa, minyak kayu putih, kopi lokal serbat jahe serta beragam kebutuhan lainnya, termasuk masker dan APD yang merupakan produk IKM/UKM setempat.
Roh dari kebijakan ini, bukan hanya untuk memberdayakan UKM dan IKM lokal yang bersifat temporer menghadapi wabah Covid-19 saja. Namun menjadi momentum dan akan terus berlanjut dalam merajut kepingan-kepingan langkah industrialisasi NTB di masa yang akan datang.
Kebijakan ini pun tak pelak diawali launching mendapat respon pro dan kontra di tengah-tengah masyarakat. Tidak sedikit yang mencibir bahkan menggugat atau mempertanyakan model dan implementasi dari kebijakan itu. Publik pun banyak bertanya tentang data penerima manfaat, IKM yang terlibat dan distribusinya di tahap I yang dianggap lambat, berbelit dan tidak tepat sasaran. Namun tidak sedikit pula yang mengacungkan dua jempol karena merasakan manfaat dan hadirnya pemerintah memproteksi usaha dan industri lokal untuk masa depan NTB yang Gemilang.
Menjawab pro-kontra dan beragam pertanyaan itu, kini Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi NTB membuat sebuah aplikasi untuk rakyat NTB dan siapapun dapat mengakses melalui handphone (HP) berbasis komputer atau smartphone, karena aplikasi tersebut berbasis website.
Sehingga melalui layanan aplikasi ini, maka masyarakat bisa punya ruang untuk ikut mengawasi, sekaligus dapat mengetahui siapa saja yang telah termasuk dalam data penerima JPS Gemilang Tahap II. Berikut sudah sampai di mana distribusi bantuan tersebut? Termasuk nantinya juga sedang dikembangkan sebuah aplikasi untuk bisa mengontrol jumlah atau jenis barang barang bantuan yang disuplai atau dibeli oleh OPD dari IKM/UKM untuk didistribusikan kepada masyarakat.
“Kami ingin terbuka dan merespon dengan cepat setiap keluhan publik. Aplikasi sederhana ini hanya suatu media atau alat saja. Selebihnya ditentukan oleh komitmen SDM yang ada di belakang alat itu,” kata Kepala Dinas Kominfotik NTB, I Gde Putu Aryadi saat diminta tanggapannya terkait aplikasi JPS Gemilang Tahap II, di kantornya baru-baru ini.
Mantan Irbansus Inspektorat NTB itu menjelaskan bahwa penggunaan aplikasi tidak terlalu sulit. Petugas Dinas Sosial tinggal menginput data-data warga penerima JPS Gemilang tahap II yang sudah divalidasi secara berjenjang hingga clear di tingkat desa dan dusun ke dalam aplikasi. Juga menginput setiap perkembangan distribusi barang ke sasaran. “Di sinilah peran penting SDM yang mengendalikan aplikasi ini,” ujarnya.
Jika sudah di input ke dalam sistem, kata Gede Putu Aryadi, maka masyarakat yang ingin melihat atau mengetahuinya bisa langsung mengakses Website; corona.ntbprov.go.id dengan membuka menu JPS Gemilang II.
Dijelaskannya, Aplikasi tersebut sifatnya real time. Misalnya, ketika bantuan JPS Gemilang tahap II ini sudah diterima oleh desa se-Kabupaten/kota di seluruh NTB, maka data di Web tersebut akan menginformasikan kepada publik sesuai perkembangan di lapangan.
Jadi, dengan adanya Web ini, semua bisa mengakses, siapapun asal punya akses internet. Dan dengan ini pula masyarakat bisa melakukan pengawasan secara partisipatif terhadap jalannya kebijakan JPS Gemilang tahap II ini. “Mudah-mudahan ini bisa membantu kita semua untuk lebih baik lagi di masa mendatang,” katanya.(gl 02).
0 Komentar