Posisi sebagai kaling adalah posisi pemimpin yang strategis. Karenanya, Kaling yang berhubungan dan berhadapan langsung dengan masyarakat, harus bisa memberikan pelayanan yang efektif.. Sehingga tugas dan tupoksi tugas sebagai Kaling mampu menjaga lingkungannya agar tetap dengan rasa aman dan nyaman sebaik baiknya.
"Bersiap-siap bukan untuk mendapat pujian semata, melainkan tugasnya bisa menyuguhkan pelayanan membahagiakan. Intinya harus bersiap siap untuk menerima keluh kesah masyarakat," tegasnya Rabu, 4/01/23 di Sanggar Mutu Gerung.
Keluh kesah lanjut Sumiatun, mungkin biasa, tapi akan ada yang lebih dari itu. Ada protes, ada tuduhan, dianggap tidak adil, dimintai bantuan setiap saat, dikunjungi setiap malam, dan lain-lain. Apapun itu, Kaling harus selalu siap untuk mewujudkan pelayanan itu tadi."Jadi tugas Kaling itu tidak ringan. Ketika sudah menerima dan dilantik sebagai Kaling, berarti sudah siap dengan konsekwensi tersebut," ujar dia.
Oleh karena itu kata Sumiatun, harus berlapang dada, perbanyak sabar. Menerima keluhan dan masukan masyarakat adalah keharusan. Berusaha tetap ikhlas kenyataannya.
Dan yang terpenting bekerjalah sesuai aturan, belajarlah menjadi adil untuk semua warga.
"Kaling diharapkan bisa menjaga keharmonisan dengan masyarakat yang satu dengan yang lainnya," pintanya.
Selain itu, perbanyaklah komunikasi dan silaturrahmi dengan masyarakat. Jangan hanya menunggu di rumah, tapi berusahalah datang mengunjungi warga. Kenali mereka, sampaikan aspirasi mereka ke kelurahan.Bersahabatlah dengan warga di lingkungan, jangan menciptakan jarak yang membuat warga sungkan, tapi bergaullah. Dengan cara demikian itu akan menjadi Kaling yang bahagia, yang diamanahi dengan suka cita oleh masyarakat, pesannya.
"Niatkan tugas sebagai ibadah, mungkin gaji yang didapatkan tidak seberapa dibanding beratnya tugas yang dijalankan, tetapi imbalan dari Allah SWT kalau sabar dan ikhlas adalah jauh lebih besar dari itu," pesannya. (Ikhw@N)
0 Komentar