Ratusan Warga Nyangket Bonjeruk, Antusias Ikut Peringatan Isra Mi'raj
Makna Isra Mi'raj Bersama TGH. Muhammad Nurudin Salim
Matahari Siar.com Lombok Tengah - Pengurus Mesjid Raudhatul Jannah menggelar perayaan Isra Mi'raj Nabi Besar Muhammad SAW. Kegiatan mengenang perjalan spiritual Baginda Nabi Besar Muhammad tersebut, menghadirkan TGH. Muhammad Nurudin Salim, Kepala Desa Bonjeruk Audia Rahman, Ketua Pengurus Mesjid H. Ajhari, Kepala Dusun Munawir Gajali, tokoh agama tokoh masyarakat serta dihadiri ratusan warga yang berlangsung di Masjid Raudhatul Jannah Minggu, 19/2/23.
Prosesi peringatan Isra Mi'raj uga sekaligus dirangkai dengan pengukuhan Remaja Mesjid Raudhatul Jannah periode masa bhakti 2023 - 2008. Sederet puluhan kawanan remaja mesjid Nyangket Desa Bonjeruk ini, di oreantasikan membawa perubahan untuk menghidupkan dan memakmurkan mesjid.
TGH. Muhammad Nurudin Salim Tg. H. Muhammad Nurudin Salim mengatakan, makna perjalanan spiritual Baginda Muhammad Rasulullah Saw memiliki atau menyimpan segudang hikmah diantaranya, sebelum beliau berangkat isra mi'raj, Allah memerintahkan untuk membelah dada beliau, untuk mengeluarkan hal hal yang diluar positif. Karena didalamnya terdapat tempat bersemayamnya hasutan syaitan, iblis yang akan menggangu. Sehingga sifat iri, hasad, dengki, takabur yang dimiliki manusia."Bagaimana pun orang yang melaksanakan shalat, bila mana rajin beribadah tapi tetap memiliki iri hati, hasad, dengki dan takabur pada sesama, maka nilai ibadahnya akan ditolak oleh Allah," ujarnya.
Lebih jauh dikatakannya, Baginda Muhammad Rasulullah Saw di isra mi'raj kan dari mesjid menuju mesjid, memiliki makna. Yakni sejauh mana kita musafir dalam kondisi apapun, jangan pernah kita meninggalkan yang namanya shalat, berjamaah di mesjid atau dimana pun saja.
"Rasulullah diangkat menuju ke langit untuk menerima perintah shalat. Tidak seperti hal nya dengan puasa diterima di dunia, tapi kalau ibadah sholat akan diterima di langit. Itu memberikan isyarat bahwa, siapa yang mau tinggi di dunia dan di akhirat, maka jangan pernah meninggalkan shalat," ungkap dia.
Perjalanan isra mi'raj saat itu yakni, di mana Rasulullah dipertemukan di langit pertama dengan Nabi Adam. Kenapa tidak dengan Nabi Isya, Nabi Musa atau dengan Nabi yang lainnya. Itu Artinya bahwa, kita selaku manusia, agar selalu taat terhadap orang tua. Karena bagaimanapun juga, Nabi Adam adalah tetesan daripada Nabi Muhammad Saw. Keturunan Nabi Muhammad adalah keturunan Nabi Adam secara Jahiryah.
"Maka hikmah yang dapat kita petik adalah saat kemana pun kita pergi haruslah berpamitan kepada orang tua," tegasnya.
Setiap langit lanjut TGH. Nurudin, Nabi Muhammad Rasulullah Saw bertemu dengan para Bai dan Rasul. Dan tidak diijinkan oleh Allah sebelum menuju Sidratul Muntaha sebelum berhenti di setiap langit.
"Artinya bahwa, bila mana kita berjalan di kawasan atau melewati kampung orang lain, maka harus permisi dan menempatkan ada dan tata krama," jelasnya.
Intinya, makna yang paling esensial dalam perjalanan isra mi'raj ini adalah mengajarkan kita bahwa segala sesuatu itu adalah butuh proses.
Sementara itu, Kepala Desa Bonjeruk L. Audia Rahman mengapresiasi pelantikan Remaja Mesjid Raudhatul Jannah. Diharapkan kepada remaja mesjid yang dikukuhkan hari ini, agar turut andil dan berperan aktif untuk selalu mengajak masyarakat memakmurkan masjid. Baik sebagai tempat ibadah juga tempat untuk memberikan pemahaman agama dan hal positif lainnya."Saya juga mengharapkan pengurus yang dikukuhkan ini dapat menjalankan organisasi dengan sebaik-baiknya, mengemban amanah, serta mewujudkan komitmen yang kuat untuk mengambil bagian dalam menghidupkan suasana mesjid.
Remaja mesjid harus dapat menyesuaikan serta melakukan tugas untuk memakmurkan masjid yang ada. Masjid bukan hanya tempat untuk melaksanakan ibadah sholat saja, namun juga harus menjadi wadah kegiatan organisasi bernuansa islamiah. (Ikhw@N)
0 Komentar