CSR PT. AMGM Terhenti, Dewan Angkat Bicara
Matahari siar.com (Lombok Barat) -Terkonfirmasi, soal CSR PT Air Minum Giri Menang (AMGM) diduga terhenti selama hampir 4 tahun. Bantuan CSR dari perusahaan plat merah tersebut, diketahui sebelumnya tersalur hingga puluhan hingga ratusan juta untuk masyarakat melalui desa disekitaran sumber mata air. Perihal ini mendapat desakan dan dipertanyakan Anggota DPRD Lobar Daerah Pemilihan Narmada-Lingsar, H Ahmad Zainuri.
"Kok bisa seperti itu, CSR itu kan untuk masyarakat," herannya saat dikonfirmasi Rabu, 7/6/23.
Perusahaan plat merah itu lanjut dia, tak memiliki perhatian kepada masyarakat maupun desa tempat perusahaan itu mengambil sumber daya alamnya. Sejatinya CSR itu penting guna merawat kemurnian dan kejernihan dari sumber mata air setempat.“Hmm, PDAM ini kok tidak perhatian ya,” ujarnya kesal.
Mestinya PDAM itu tidak hanya mementingkan dan memperoleh keuntungan semata, namun juga memperhatikan kesejahteraan dari masyarakat lingkaran sumber mata air itu. Kontribusi PDAM itu penting untuk keberlanjutan perawatan obyek mata air itu.
"Pak Dirut harus mengawal kesejahteraan masyarakat terutama yang ada disekitaran mata air. Tidak hanya menguras keuntungan saja," tegas dia.
Pun pria berkepala botak itu menyinggung soal tingginya tarif air yang meninggalkan keluh kesah dan kegelisahan masyarakat. Lihat waktu lalu itu kan, masyarakat demo meminta turunkan tarif yang ditetapkan perusahaan daerah itu. Ini harus diatensi aspirasinya, agar bisa diturunkan sesuai dengan amanat nawacita pemerintah, untuk kesejahteraan masyarakat.
“Kami minta harga kubikasi air itu serendah-rendahnya. Kalau perlu pendapatannya itu hanya cukup untuk untuk biaya oprasional perusahaan itu , dan tidak masalah. Tidak apa-apa deviden tidak diperoleh demi kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Lembah Sempage Kecamatan Narmada, Mohamad Adi mengaku perihal CSR PDAM itu desanya sudah pernah terima lagi sekitar empat tahun. Terakhir pihaknya menerima sekitar awal 2019 lalu. Itu saja, selebihnya terhenti.
“Terakhir itu awal-awal saya menjabat sebagai Kepala Desa sekitar tahun 2019. Sampai sekarang tidak ada lagi,” ungkapnya.
Sebelumnya Desa Lembah Sempage menerima dana CSR dari BUMD itu sebesar Rp 65 juta, sesuai debit air yang diambil oleh PT AMGM. Demikian nilai itu justru ada diantara desa lain yang menerima yang memperoleh sampai ratusan juta saat itu. Sedangkan dana CSR yang diberikan kepada desa itu sudah diatur secara rinci peruntukannya oleh PT AMGM.
"Setahu saya, penerima manfaat berjumlah sembilan desa yang tersebar di Kecamatan Narmada dan Kecamatan Lingsar," papar Adi.
Harapannya, kalau bisa agar CSR ini bisa jalan dan berlanjut lagi.
Terpisah, hingga berita ini diturunkan belum ada tanggapan Dirut PDAM, meski sudah dikonfirmasi via WhatsApp Kamis 8/6/23 baru baru ini. (W@N)
0 Komentar