Cari Blog Ini

Breaking News

Laba Investasi, Pemkab Lobar Terima Cuan Jumbo

Laba Investasi, Pemkab Lobar Terima Cuan Jumbo 

Hasil Penyertaan Modal Dengan Bank NTB Syari'ah Meningkat Tajam

Matahari.com (Lombok Barat) - Pemkab Lombok Barat sukses meraup dividen cuan jumbo dari hasil kerjasama penyertaan modal dalam pengelolaan aset dengan salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Alhasil, penyertaan modal bernilai sekitar 24 miliar tersebut, diklaim mengalami peningkatan signifikan dari tahun sebelumnya.

Dilansir dari pernyataan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (BPKAD) Lobar Fauzan Husniadi yakni,  laba yang diperoleh dari Bank NTB  Syari'ah di tahun 2023 ini naik tinggi dari tahun sebelumnya. Investasi pemerintah kini mendapat cuan besar 

hingga 100 persen lebih. 

"Dividen ini meningkat signifikan ya. Dari 3 Miliar, kini menjadi 7 Miliar," ungkapnya diwawancara Selasa,  11/7/23.

Penerimaan setoran pajak dari salah BUMD ini praktis berdampak besar terhadap peningkatan PAD. 

"Iya kan, persis dengan janji saya, bahwa akan mendorong peningkatan dividen setelah ada penyertaan modal," ulas dia.

Dengan penyertaan modal itu, juga berdampak terhadap posisi kepemilikan saham Pemkab Lobar di Bank NTB Syari'ah. Dia mengatakan, sebelumnya besaran saham Lobar berada di urutan nomor dua paling bawah di antara Kabupaten dan Kota lain di NTB. 

"Saat ini kita berada di urutan nomor empat," katanya.

Tahun 2022 lalu kata Fauzan, Pemkab Lobar memang menambah penyertaan modal sebesar Rp 24 miliar kepada Bank NTB Syari'ah. Dalam penyertaan modal ini, pemerintah memberikan pengelolaan beberapa aset. Ada empat titik aset yang menjadi penambahan penyertaan modal Pemkab Lobar yakni di Kecamatan Lingsar, Narmada, Gunung Sari, dan Sekotong dan hanya dengan empat Kecamatan ini saja.

"Sehingga kita dapatkan kumulatif angka Rp 24 Miliar dan masuk ke pernyataan modal," ungkapnya.

Sebagai upaya dalam meningkat dividen dari beberapa BUMD, pemerintah akan mengoptimalkan pemanfaatan sejumlah aset. Saat ini dia mengaku, ada banyak aset pemerintah yang tidak berfungsi optimal. (Ikhw@N)


0 Komentar

Advertisement

Type and hit Enter to search

Close