Polres Lombok Barat, Jaring 53,66 gram Narkotika Jenis Sabu

Operasi Antik Rinjani 2024, 10 Tersangka Terjebak Kasus

Matahari.com (Lombok Barat) - Dua pekan eksekusi Operasi Antik Rinjani 2024, Polres Lombok Barat genjot 10 tersangka. Keberhasilan ini diklaim meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya menyeret 6 tersangka. Terpublikasi, Satpolres Lombok Barat berhasil menjaring 53,66 gram narkotika jenis sabu.

Kapolres Lombok Barat AKBP I Komang Sarjana, S.I.K., S.H mengungkapkan, selama dalam Operasi Antik Rinjani 2024 ini, pihaknya berhasil menggeret oknum pelaku kasus narkoba. Sehingga, dari hasil pengungkapan, tahun ini mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun sebelumnya.

Sebelumnya hanya 6 tersangka, jauh signifikan ketimbang tahun ini yang sudah berhasil menggeret 10 tersanka.

“Dari 10 tersangka tersebut, 9 di antaranya adalah orang dewasa, sementara 1 orang masih di bawah umur,” ungkapnya Jum'at 26/7/24 di Mapolres.

Total 9 kasus berhasil diungkap di berbagai Kecamatan di wilayah hukum Polres Lombok Barat, seperti di wilayah Batulayar (3 kasus), Sekotong (2 kasus), Gerung (2 kasus), serta Labuapi dan Lembar (masing-masing 1 kasus).

Capaian terbesar dalam operasi ini adalah keberhasilan menyita 53,66 gram narkotika jenis sabu. Dengan salah satu pengungkapan terbesar melibatkan 36,6 gram sabu. Keberhasilan ini tidak lepas dari peran aktif masyarakat.

“Pengungkapan ini juga tidak terlepas dari peran serta Masyarakat, yang melaporkan aktivitas penyalahgunaan narkoba di lingkungan mereka,” sebutnya.

Sinergi lintas Sektor dalam pemberantasan narkoba kata AKBP I Komang Sarjana, pihaknya menghadirkan perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, Kodim 1606/Mataram. Kemudian dari Kejaksaan Negeri Mataram, BNN Provinsi NTB, Serta Kasat Resnarkoba Polres Lombok Barat AKP I Nyoman Diana Mahardika, S.H.

"Kehadiran mereka menunjukkan komitmen bersama dalam memberantas peredaran narkoba di wilayah Lombok Barat," kata dia.

Dikatakannya, pemberantasan narkoba merupakan tanggung jawab bersama, dan sinergi antara aparat penegak hukum. Juga peran serta pemerintah daerah dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang bebas dari narkoba. (W@N)