Matahari.com(Lombok Barat) - Perkuat literasi, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Lombok Barat menghelat konsolidasi penguatan pemberitaan terkait pengawasan tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024.
Giat berlangsung di Aruna hotel Senggigi Kecamatan Batulayar tersebut, menghadirkan puluhan perwakilan jurnalis dari berbagai media, mahasiswa, Bawaslu Pusat dan Daerah.
Anggota Bawaslu NTB Hasan Basri mengatakan, kegiatan konsolidasi penguatan pemberitaan soal pengawasan tahapan Pilkada 2004 ini menjadi esensi dilakukan, untuk mendorong media memberikan informasi yang akurat, kredibel dan jelas terkait pengawasan Pemilu dan Pilkada.
"Kami berharap spirit ini yang harus terus dijaga oleh jurnalis agar setiap tahapan ini perlu untuk disiarkan,” kata anggota Bawaslu NTB, Hasan Basri 22/11/24.
Sejauh ini, media kerap menyiarkan tahapan Pilkada ketika masa kampanye dan rekapitulasi penghitungan suara. Padahal lanjutnya, yang menarik dan perlu untuk diberitakan juga adalah pemutakhiran data pemilih. Fenomena penghitungan surat suara ulang yang terjadi pada Pemilu lalu, itu disebabkan oleh kekeliruan pada tahap pemutakhiran data. Sesinya menarik sebenarnya.
“Karena satu orang yang seharusnya mendapatkan satu jenis surat suara, tapi diberikan dua jenis surat suara,” cetusnya.
Hal senada Ketua Bawaslu Lobar Rizal Umamy menyebutkan, konsolidasi ini sangat penting untuk memastikan bahwa informasi informasi valid yang disampaikan ke masyarakat harus berimbang. Dan ini bertujuan memperkuat sinergi antara Bawaslu dan media dalam menjaga transparansi setiap tahapan pemilu.
Media ini lanjut Rizal, penting bagi Bawaslu. Artinya berita yang disiarkan itu harus berimbang dan menjadi harga mati bagi kita dan media. Komitmen inilah kemudian, antara Bawaslu dengan media harus dijaga.
Jangan sampai hanya kepentingan orang orang tertentu, pada akhirnya menghasilkan berita yang tidak berimbang.
"Kami Bawaslu Lombok Barat, apa adanya harus disampaikan. Bagi kami yang paling pertama harus mengetahui informasi itu harus media dan memverifikasi kebenarannya. Sehingga nantinya akan menjadi penguatan bagi Bawaslu dan media itu sendiri," jelasnya.
Ke depan dengan cita cita kita untuk bisa menggaransi demokrasi terutama di Lombok Barat ini yang dianggap misalnya masih jauh dari kesempurnaan jika dibanding dengan Kabupaten lain.
"Oleh sebab itu, konsolidasi ini penting untuk menegaskan bahwa Bawaslu terbuka, independen dan inpasial dalam Pilkada serentak 2024 ini," pinta dia.
Atensi kita terhadap media terutama memasuki tiga hari ke depan yakni pada hari tenang, karena dengan masa hari tenang terbilang riskan dan sangat rawan. Untuk itu, bagi semua media diharapkan tidak boleh ada pemberitaan yang memihak atau kampanyekan Paslon tertentu pada waktunya hari tenang.
"Mulai tiga hari ke depan sudah masuk hari tenang. Kami berharap untuk semua media tidak boleh menerima advertising atau tidak boleh menerima kontak dengan calon manapun untuk memberitakan atau mengkampanyekan calon tertentu," tegasnya.
Kalau nanti ditemukan ada media yang memberitakan atau menyiarkan layanan iklan bagi Paslon, paatinya itu berpotensi pidana, pungkasnya. (Ikhw@N)
0 Komentar